Skip to main content

Berikut adalah Manfaat dan Tujuan Experiential Learning menurut Dr. John Luckner dan Reldan Nadler :

1. Equality

Memunculkan kesamaan (equality) dalam pengetahuan tentang tugas, kegiatan dan tantangan yang akan dihadapi. Jadi sudah tidak ada lagi perbedaan jabatan atau level saat melakukan aktivitas Experiential Learning. Setiap anggota tim boleh mengungkapkan pendapat, ide, berinisiatif, bahkan menjadi leader dalam kelompok.

2. Developing Relationships Quickly

Membangun sebuah hubungan yang baru dalam waktu yang relatif singkat. Dengan lingkungan pelatihan dan tantangan yang tentunya tidak familiar, maka setiap individu “dituntut” untuk secara cepat dapat memahami sesama anggota kelompok. Komunikasi, kolaborasi & kerja keras adalah hal yang snagat dibutuhkan untuk dapat mengenal (nama, alamat, karakter, hal pribadi, dll.) sesama anggota kelompok secara efisien melebihi waktu normal di lingkungan formal.

3. Disequilibrium

Tantangan dan tekanan yang dihadapi bersama akan memunculkan adanya pola baru dalam hubungan dengan orang lain. Tantangan yang dihadirkan dalam proses Experiential Learning pada awalnya tidaklah relevan dengan kehidupan sehari-hari. Anggota kelompok akan mendapatkan sebuah tugas dan proses tertentu yang harus diselesaikan oleh mereka. Dan dengan tugas atau proses tersebut, maka pola pikir, emosi, sikap dan perilaku akan menyesuaikan dengan tujuan akhir keberhasilan individu dan tim.

4. Projective Technique

Memunculkan sisi bawah sadar peserta dalam memunculkan sifat asli dan potensi terbaik dari dalam dirinya. Pembelajaran yang timbul dari pengalaman ini akan muncul secara mendalam dan nyata. Refleksi yang baik dalam setiap proses aktivitas akan memberikan informasi dan data yang tidak terbatas yang dapat dipakai untuk menghadapi tugas dan tantangan di kehidupan sehari-hari.

5. Decreased Time Cycle

Adanya batasan waktu yang jelas dalam aktivitas (tugas, tantangan, petualangan, pengambilan resiko, dll) dapat dipakai sebagai tolok ukur sebuah perubahan sehingga keputusan dapat dengan cepat dan mudah diuji serta diperbaiki.

6. Meta Learning (Discuss / Debrief)

Adanya proses meta learning (discuss/debrief) dimana peserta akan diminta untuk mengingat pengalaman dan me-review tentang keadaan diri, kepemimpinan, problem solving, kerjasama, dan sebagainya. yang kemudian dikaitkan dengan kondisi yang terjadi dalam lingkungan nyata sehari-hari.

7. Chaos and Crisis In a Safe Environment

Proses pembelajaran (pengalaman, kekacauan, masalah, perubahan) akan terjadi dalam situasi yang menuntut tim atau individu mengembangkan strategi dan melakukan yang terbaik dalam mengelola situasi tersebut baik dalam pelatihan maupun dalam dunia nyata.

8. Kinaesthetic Imprint

Experiential Learning mempunyai aktivitas fisik yang disusun secara terstruktur agar dapat memunculkan potensi kecerdasan kinestetik, mental dan perilaku peserta.

9. Common Language / Common Mythology

Pengalaman akan memberikan sebuah pemahaman yang sederhana dan pengalaman tersebut dapat dihubungkan secara langsung dengan teori maupun lingkungan tempat kerja.

10. Encourage Risk Taking

Melatih kemampuan manajemen resiko sebelum resiko yang sebenarnya muncul -dalam kehidupan sehari-hari-. Dalam aktivitasnya, setiap orang akan melakukan dan mendorong orang lain untuk melakukan hal baru dan keluar dari zona kenyamanan mereka. Dan kemungkinan untuk melihat potensi seseorang secara nyata -dan tidak diketahui dalam kehidupan sehari-hari- dapat terlihat dalam aktivitas Experiential Learning.

11. Diversity of Strengths

Keanekaragaman potensi kekuatan peserta akan dapat dengan cepat dipahami sehingga proses saling ketergantungan, mendukung dan terikat dengan orang lain menjadi penting. Secara sederhana adalah bahwa masukan, kontribusi, kemampuan dan keterampilan setiap anggota kelompok akan sangat berguna bagi keberhasilan penyelesaian aktivitas atau tantangan.

12. Fun

Memunculkan suasana yang menggembirakan sehingga tercipta situasi yang sangat menyenangkan untuk belajar dan proses pengembangan kelompok dan keterampilan manajerial dengan efektif. Kondisi yang menyenangkan adalah suatu aspek dari belajar secara efektif dimana peserta menjadi lebih terbuka, terlibat langsung, berbagi pengalaman dan menjadi lebih kreatif.

Lihat Paket : Gathering dan Rafting Pangalengan 1 Hari.

Leave a Reply

× Whatsapp Chat